INDEKS KESALEHAN SOSIAL MASYARAKAT KABUPATEN KEDIRI TAHUN 2024

 Indonesia merangkum pembangunan manusia secara utuh dalam konsep Pancasila. Pancasila menjadi ideologi dasar negara Indonesia. Pancasila disusun dengan sila Ketuhanan yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Pancasila telah menjadi pijakan dalam aktivitas pembangunan Indonesia. Sila-sila tersebut menjadi dasar dalam pelaksanaan pembangunan. Mencapai pembangunan yang tidak hanya menyentuh aspek jasmani, tetapi juga aspek rohani.

Secara spesifik, Pancasila menjadi dasar moral dan etis dalam pembangunan di Indonesia. Nilai-nilai Pancasila dipegang untuk memperkuat semangat persatuan dan kesatuan dalam kebhinekaan, serta menjaga kedaulatan dan integritas negara. Pancasila menjadi dasar dalam menyusun kebijakan yang berkeadilan sosial dan berpihak pada rakyat. Pancasila sebagai dasar ideologi pembangunan nasional untuk mencapai tujuan Negara sehingga pembangunan ekonomi, sosial, budaya, maupun politik di Indonesia harus didasarkan pada nilai-nilai Pancasila. Ikhtiar meningkatkan perekonomian bangsa, seperti: peningkatan investasi; penyiapan insfrastruktur yang dibutuhkan dalam pembangunan yang berkelanjutan; peningkatan produksi pangan, industri manufaktur; dan sebagainya. Semuanya harus dirumuskan dan dijalankan dengan memperhatikan nilai-nilai Pancasila.

Dalam upaya untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, Pancasila juga harus menjadi pijakan. Sila pertama Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa. Artinya, negara ini menjadikan nilai-nilai ketuhanan sebagai landasan dan pembangunan bangsa. Kehidupan umat manusia senantiasa dijalankan tanpa terpisah dari aspek agama, baik agama dalam bentuk seperangkat ajaran yang sistematis maupun agama sebagai konsepsi keyakinan yang sederhana. Aspek ekonomi, sosial, budaya, bahkan politik tidak dapat dilepaskan dari unsur yang bernama agama tersebut. Agama dalam kehidupan bangsa Indonesia adalah aspek yang strategis. Agama menempati posisi penting dalam berbagai aspek kehidupan. Riset Alvara Institute menunjukkan bahwa 99,4% responden menyatakan kalau agama memiliki peran penting dalam kehidupan mereka. Artinya, agama telah menjadi pegangan dan jalan hidup masyarakat Indonesia yang sejak dulu terkenal sebagai masyarakat timur yang ramah dan juga religius.

Lalu, bagaimana agama harus diekspresikan dalam kegiatan sosial? Haruskah ada standar sosial tertentu dalam ekspresi keagamaan? Di antara bentuk dan indikator dari ekspresi keagamaan oleh pemeluk agama adalah kesalehan sosial. Artinya, suatu kondisi di tengah masyarakat atau kelompok yang secara umum hidup dalam harmoni dan damai, dengan saling menghormati perbedaan, dan tidak ada diskriminasi atau konflik antara kelompok atau individu. Kesalehan sosial tercipta melalui budaya toleransi, kesetaraan, keadilan, serta kebijaksanaan dalam bertindak.

Mengingat bahwa agama atau keyakinan keagamaan tidak cukup berhenti sebatas keyakinan, tetapi harus menjadi landasan bagi perilaku berbangsa dan bernegara. Oleh karena itu, perilaku keagamaan masyarakat perlu dipetakan. Hasil pemetaan ini diperlukan untuk memetakan juga tingkat pemahaman masyarakat terhadap ajaran agama yang diyakininya sehingga pemerintah dapat mengambil kebijakan terkait dengan pendidikan, baik pendidikan agama secara khusus maupun pendidikan secara umum, dalam kerangka membangun kehidupan berbangsa dan bernegara yang baik. Sebagaimana diakui bahwa sila pertama dalam Pancasila yang berbunyi Ketuhanan Yang Maha Esa berartikan nilai-nilai ketuhanan yang menjadi pijakan bagi sila-sila selanjutnya dan pijakan dalam menjalankan pembangun bangsa maka aspek keagamaan perlu untuk diperhatikan, baik dari aspek kognitif, afektif, maupun psikomotoriknya.

Kesalehan sosial menjadi indikator kemajuan dan keberhasilan sebuah negara atau masyarakat. Masyarakat yang saling mendukung dan menghormati satu sama lain dapat memajukan sumber daya manusianya serta menciptakan lingkungan yang aman dan produktif. Untuk menciptakan kesalehan sosial, perlu adanya pendidikan yang mengajarkan nilai-nilai, seperti toleransi dan kemampuan berempati dengan orang lain. Selain itu, perlu juga adanya dukungan dari pemerintah dan kebijakan yang menghormati keragaman dan keberagaman dalam masyarakat.

Komentar